Seorang ahli gempa yang sekaligus Kepala Ilmu Bumi Universitas Cambridge, James Jackson mengatakan bahwa banyaknya korban jiwa yang berjatuhan pada gempa bumi di Nepal, diakibatkan oleh konstruksi bangunan yang sangat buruk dan berbahaya.
Menurutnya satu faktor konstruksi bangunan yang buruk itu adalah karena kebudayaan di wilayah tersebut dimana hukum waris lokal membagi rumah secara rata kepada anak cucunya sehingga membuat konstruksi rumah reyot karena membutuhkan banyak ruang. "Yang membunuh manusia bukan gempanya, melainkan bangunannya. Konstruksi di Kathmandu mengerikan," katanya seperti dilansir dari situs The Times of India, Minggu (26/4/2015).
Selain itu, menurut Jackson, polusi dan kemiskinan juga menjadi faktor memperparah dampak gempa Nepal. "Jika Anda tinggal di Lembah Kathmandu, Anda akan memiliki prioritas lain. Kualitas udara, air, polusi, lalu lintas dan kemiskinan menjadi ancaman mendesak tiap harinya dibandingkan harus mengkhawatirkan gempa yang akan terjadi di masa datang," jelas Jackson.
Seperti diketahui, gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,8
Skala Richter mengguncang Nepal pada Sabtu kemarin dan telah menewaskan lebih
dari 2000 orang.
Sumber : berbagai sumber